Monday, January 12, 2009

Song for Gaza


WE WILL NOT GO DOWN (Song for Gaza)
(Composed by Michael Heart)

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight


Sunday, January 11, 2009

Ketika kita harus memilih

Hidup adalah pilihan. Ungkapan itu memang benar. Ketika kita dihadapkan oleh 2 atau bahkan lebih, persoalan yang bisa membuat kita pusing,namun kita harus tetap memilih, mana yang akan kita dahulukan.

Kepentingan diri sendirikah??? Tentunya itu sangat tidak bijaksana. Kepentingan orang lain lah yang harus di nomor 1 kan. Karena, bagaimanapun juga, kita hidup di dunia ini tidak sendiri. Kita harus mampu mengendalikan gejolak keegoisan diri,hingga hidup bisa berjalan tanpa masalah.

Pilihan yang dipilih dengan tujuan baik, insya allah akan menghasilkan buah yang baik juga. Kita tunggu saja. Insya Allah….

kalau futur itu datang

Jikalau futur itu datang, coba beberapa tips dari saudara ana ini:

1. Coba antum sejenak ikuti kefuturan itu dengan berdiskusi sendiri,
2. Bayangkan orang-orang sekeliling kita (terutama orangtua),
3. Bayangkan hal yang LUAR BIASA yaitu syurga dan neraka,
4. Bayangkan kita akan berjumpa dengan Sang Pencipta,
5. Bayangkan lidah api neraka itu menyentuh kulit yang tipis ini
6. Bayangkan rumah / istana yang dijanjikan Allah kelak
7. Bayangkan libasan malaikat yang menjaga nar Allah
8. Bayangkan hal-hal yang kita "tahan" sekarang nanti bisa dirasakan
9. bayangkan orangtua yang sudah membesarkan kita dengan susah payah
10. Dan yang terakhir, bayangkan antum dishalatkan dihadapan
keluarga besar

Semoga bermanfaat
Wallahu a’lam bishawab

Tau Pak Mario Teguh???

Siapa sih pak Mario Teguh yang selama ini sering memberi motivasi orang2? Sang the best benchmark people in indonesia ini aku pikir beliau adalah seorang yang bukan muslim. Tapi ternyata, setelah banyak membaca dari berbagai sumber, beliau adalah seorang muslim yang Subhanallah...coba baca artikel di bawah ini ya....

Saya salut dengan Pak Mario saat berkata begini:

“Saudara-saudara kita sesama muslim masih terlalu asyik dengan dunianya sendiri dan bergaul hanya pada lingkungannya sendiri. Malah yang lebih memprihatikan, dengan sesama muslim kalau ngundang pembicara dia tanya dulu, “Orang itu madzhabnya apa ?.” Dia tidak akan menerima orang yang tidak satu madzhab, satu aliran, dengannya. Padahal dinegara-negara maju sudah menjadi pemandangan yang biasa orang-orang Yahudi mengundang pembicara Islam, Hindu atau Kristiani, atau sebaliknya.
Mereka sudah mantap dengan iman mereka sehingga mereka tidak khawatir dengan pembicara yang datang dari luar komunitas mereka. Mereka sangat yakin, bahwa dengan cara demikian (menghadirkan pembicara “orang luar”), mereka dapat memperkaya wacana dan kehangatan batin. Kita, atau persisnya sebagian umat Islam, lupa bahwa salah satu cara mensyukuri perbedaan ditunjukkan bukan pada lisan akan tetapi dengan mendengarkan pendapat orang lain yang beda keyakinan agamanya.”

Dan ucapannya yang lain:

“Buat saya, ketika kita betul-betul dengan sadar sesadarnya mengatakan “ya !” terhadap keberadaan dan keesaan Allah (laa ilaaha illallaah; red) kita tak perlu repot-repot lagi memikirkan lebel-lebel formal ketuhanan. Pokoknya terus berlaku jujur, menjaga kerahasiaan klien, menganjurkan yang baik, menghindarkan perilaku, sikap dan pikiran buruk, saya rasa ini semua pilihan orang-orang beriman. Itu alasan pertama.
Alasan kedua, Islam itu agama rahmat untuk semesta alam loch. Berislam itu mbok yang keren abis gitu loch ! Maksudnya jadi orang Islam mbok yang betul-betul memayungi (pemeluk) agama-agama lain. Agama kita itu sebagai agama terakhir dan penyempurna bagi agama-agama sebelumnya. Agama kita puncak kesempurnaan agama loch. Dan karenanya kita harus tampil sebagai pembawa berita bagi semua. Kita tidak perlu mengunggul-unggulka n agama kita yang memang sudah unggul dihadapan saudara-saudara kita yang tidak seagama dengan kita. Bagaimana Islam bisa dinilai baik kalau kita selaku muslim lalu merendahkan agama (dan pemeluk) agama lain.”

Jadi jangan sok udah berislam “secara baik” tapi ga pernah menghargai perbedaan. Benar kata pak mario Bagaimana Islam bisa dinilai baik kalau kita selaku muslim lalu merendahkan agama (dan pemeluk) agama lain. Ambil contoh kecil kalo kita merendahkan teman kita sendiri tentu saja teman kita otomatis menjauhi kita..

Terakhir beliau berkata :

“Masih banyak orang yang salah faham terhadap Islam. Ada satu pengalaman yang mengherankan sekaligus membuat saya prihatin. Dalam satu seminar di acara coffee break isteri saya didatangi salah seorang peserta penganut agama Kristen yang taat. Masih kepada isteri saya, orang itu memberi komentar bahwa saya menerapkan ajaran Injil dengan baik. Lalu dengan lembut, penuh kehati-hatian, isteri saya memberitahu bahwa saya seorang muslim. Sontak orang itu terperanjat saat mengetahui bahwa saya seorang muslim. Yang membuat isteri saya (dan kemudian juga saya) prihatin adalah ucapannya, “Loch, koq ada ya orang Islam yang baik macam Pak Mario !?” Saya pun terkekeh mendengarnya. Nah ini kritik dan sekaligus menjadi tugas kita semua untuk memperbaiki citra Islam.”

Menurut gue orang-orang seperti pak mario adalah seorang sufi yang patut kita contoh yang ga perlu menjelaskan keislamannya ke semua orang tapi dengan perilakunya sudah menujukkan bahwa beliau adalah muslim sejati…

(sumber kutipan pak mario : www.sufinews. com)

hhmm...ayo, saling memperbaiki diri...

Muhasabah Cinta

Wahai pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dari-Mu
Ku pasrahkan semua pada-Mu

Tuhan baru ku sadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini ku harapkan cinta-Mu

Kata-kata cinta terucap indah
Mengalun berzikir di kidung doaku
Sakit yang ku rasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya Illahi muhasabah cintaku

Tuhan kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku dengan-Mu

by: edcoustic

Bayar hutang dengan sholat???

Saat jumpa selama 1,5 jam jumat malam sabtu
pekan kemaren di masjid Al
Azhar, kebayoran baru,

Jakarta

.
Ustadz yusf mansur menceritakan kisah saat
paginya dihari itu juga.

Beliau di jumat ke-4 ditiap bulannya juga ada pengajian di INDOMOBIL, selain
di masjid Al Azhar. dan saat yang sama sebulan yang lalu ada peserta yang
bertanya, bagaimana saya bisa menyelesaikan hutang saya sejumlah 7 juta,
untuk biaya anak saya masuk sekolah. Padahal saya masih ada tanggungan untuk
bulan depan sebesar 50 juta?

Ustadz "sedekah" ini mengatakan dengan "tidak serius" namun
menjawabnya
bahwa dia harus shalat dhuha tiap hari 6 rakaat, karena katanya perumpamaan
ingin menjemput rizki, maka dua rakaat pertama adalah kita diberikan kunci,
lalu dua rakaat berikutnya adalah saat kita memutar kunci itu di lubang
kunci,
lalu dua rakaat berikutnya adalah saat kita membuka pintunya. Nah..

didalam pintunya itu ada jodoh, ada pelunasan hutang, dan segala macam
pertolongan Allah didalamnya.

Sebulan kemudian saat sang ustadz kembali memberi tausiyah di INDOMOBIL
kembali, salah seorang menemuinya, yang ternyata adalah orang yang bulan
kemaren bertanya tentang kesulitannya. Setelah diceritakan sesuatu, lalu
saya merinding, kata ustadz ini. Cuma dalam waktu dua pekan, sambil shalat
dhuha 6 rakaat dia bisa membayar seharga 7 juta itu, bahkan lebih.

Dan kelebihan dari uang yang ada, dia kemudian menshadakahkannya, ustadz ini
mengumpamakan bahwa dia sudah diberi pertolongan, lalu kemudian dia "injak
gas lebih dalam" dengan shadaqahnya. Lalu tak dinyana, dalam waktu dua
pekan
kemudian, uang 50 juta itu juga bisa terbayarkan. Subhanallah. .