Monday, August 31, 2009

Dimana imanmu dan kemana akhlakmu

Dapet artikel bagus dari tetangga sebelah, jadi tak copy wae kesini...^_^

Dimana imanmu dan kemana akhlakmu?

Ikhwah, kita adalah dai sebelum sesuatu, dan kita juga adalah para penggiat kebaikan. Bahwa surga adalah kesenangan yang sesungguhnya, kita pun paham. Kita juga mengetahui bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Maka sudah sepantasnya bagi kita untuk memiliki akhlak yang baik. Ya, dakwah tidak cuma bisa dikerjakan dengan lisan, jauh lebih penting dan utama dakwah dengan menggunakan perbuatan, karena itu Ikhwah, jadilah orang yang dengan diamnya akan menentramkan, yang ketika bicara menyejukkan orang yang mendengarnya, dan yang nasehat-nasehatnya menyelamatkan orang lain, baik di dunia maupun di akhirat. Itu semua bisa kita lakukan ketika kita memiliki akhlak yang baik.

Bahwa kemenangan Islam akan tiba itu adalah janji allah akan tetapi Allah tidak akan meletakkan sesuatu yang bukan pada tempatnya dan tidak akan pernah memberikan kemenangan pada orang yang malas dan tidak bersungguh-sungguh. Ibnu al Qayyim mengatakan, kemenangan dan dukungan Allah hanyalah diberikan kepada orang-orang yang memiliki keimanan dan kepribadian (syahsiyyah islamiyyah) paripurna. Sebagai gambaran adalah bagaimana ketika perang badar terjadi, Rasulullah dan kaum muslimin saat itu dari segi senjata dan jumlah kalah jauh dibanding kaum kafir, tetapi Allah memberikan bantuan dengan mendatangkan malaikat secara bergelombang. Kalau saat itu kaum muslimin yang berperang tidak beriman dan tidak berakhlak baik, akankah malaikat itu akan diperbantukan olehNya? “(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankanNya bagimu : ‘Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut’ (QS. Al Anfaal : 9). Allah juga berfirman dalam QS Al Shaff : 14, yang artinya “Maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang”. Ikhwah sebagai Dai, pendakwah agama, serta penyeru kebaikan, selain memilik akhlak yang baik juga haruslah memiliki modal keimanan dan ketakwaan yang kuat dalam memikul beban dan tantangan dakwah yang semakin berat. Beban berat itu tidak akan bisa dipikul oleh orang sembarangan karena Allah akan memilih orang-orang yang memiliki kondisi keimanan yang baik untuk melanjutkan dakwah RasulNya. Cukuplah dua ayat di atas menjadi pengetahuan bagi kita bahwa Allah akan menolong dan memenangkan orang-orang yang beriman.

Ikhwah, mari merenung, sejauh ini bagaimana dengan kondisi keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah, bagaimana akhlak kita dalam kehidupan sehari-hari. Astaghfirullah. Bagaimana Allah akan menolong dan memenangkan dakwah kita ketika kita tidak beriman dan berakhlak baik, bagaimana dakwah kita akan diterima oleh orang jika kita adalah penggiat kemaksiatan. Astaghfirullah. Ikhwah, maka benarlah ketika Umar bin khattab menulis surat kepada Sa’ad bin Abi Waqqash beserta para tentaranya, bahwa kita dimenangkan karena keutamaan kita dan bukan karena kekuatan kita. Karena tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan Allah SWT. Pantas pula ketika, Fudloil bin Iyadl menasehati para mujahidinnya untuk bertaubat karena taubat itu mampu menolak bahaya yang tidak bisa ditolak oleh pedang-pedang kamu. Semoga Allah masih menganugerahkan rasa takut kepada kita, yaitu takut jika taat dan amal kita tidak diterimaNya, takut ketika dosa kita tidak diampuni, dan takut ketika iman dihilangkan dari diri kita. Wallahu a’lam bis showab.

No comments:

Post a Comment