Wednesday, November 17, 2010

hope it will be berkah

Buka e-mail (yang gmail)...heuheu...dapat surat balasan yang menarik.....subhanallah...semoga dimudahkan.

Di situ sudah tertulis tempat, waktu, dan semuanya lengkap. hanya untuk masalah dana, masih harus di usahakan. sepertinya kali ini harus pake uang sendiri dulu...semoga balik modal...

kuceritakan ke mama dan bapak (walaupun sudah pernah kusampaikan dulu, tapi masih tidak mantab jawaban dari mereka)...tapi kali ini, alhamdulillah mereka setuju walaupun awalnya bertanya2, "kira2 habis berapa?", aku jawab sebisaku supaya tidak terlalu memberatkan mereka. Alhamdulillah....mereka mau mensupport dulu,,,doakan ma, semoga uangnya kembali...^_^

Bismillah...semoga kali ini dipermudah...amiiin ya Alloh

>>> Pelajaran kesekian kalinya, jangan pernah berharap pada orang, bahwa orang lain akan memperhatikanmu. Tapi, berharap pada Alloh, maka Alloh sendiri yang akan memperhatikan dengan penuh cinta padamu<<<

*always be positive thinking*

Monday, May 17, 2010

indah di hati

Terenyuh sekali ketika aku menyadari diri ingin di anggap penting oleh orang lain. Padahal, ketika diingat,,,apalah artinya penilaian orang lain pada diri yang hina ini. Dulu, sering sekali dapat materi yang bertemakan ikhlas. Ikhlas pada apapun yang terjadi, dari hal terkecil sampai yang terbesar. Tak jarang juga mendapatkan materi tentang sabar...yang selalu ter-ngiang hanya pada saat mendapat kesedihan.

Senang rasanya mendapat kesempatan untuk berkenalan dengan banyak orang. Kenapa? karena merekalah orang2 yang selalu mengingatkan ku pada hakikat hidup, pada kenyataan bahwa "siapa lah diri ini?", pada pemikiran "untuk siapa, untuk apa, dan bagaimana hidup kita ini".

Kembali pada perasaan ingin dihargai. ^_^ memang, tak perlu dipungkiri bahwa setiap orang ingin dianggap ada dalam hidup ini. Ingin dihargai, ingin dinilai lebih. Aku juga begitu...tapi,,,kenapa terlihat naif sekali ya, saat aku sadar, bahwa "Allah selalu ikhlas memberikan begitu banyak nikmat untuk hambaNYA", "Rasulullah selalu ikhlas dalam berdakwah, bahkan ketika beliau di lempari dengan batu dari orang2 Thaif", "Abu Bakar pun selalu ikhlas dalam membela dan mencintai Rasulullah", dan yang paling dekat dengan kita "Orang tua kita yang selalu ikhlas memberikan yang terbaik untuk kita, tanpa minta harga pembayaran 1 sen pun".

Ikhlas, memang memiliki arti penting dan hanya orang2 yang merasa diri "amat penting" yang bisa menjalaninya. Sekalipun banyak kepahitan yang ia dapatkan, tapi sungguh, kepahitan itu hanyalah baju luarnya. Apa yang terjadi di dalam hati mereka? Tak lain, hanya keindahan, kedamaian dan kenikmatan yang luar biasa yang tidak pernah terbayarkan oleh apapun.

Semoga, hanya keikhlasan yang mengiringi hidup ku, hidup kalian, dan hidup kita semua. Sehingga, hanya keindahan dalam hati-lah yang sangat kita harapkan.

"Nothing's better than destiny" (WMR)

Wednesday, February 3, 2010

sepertinya aku lupa

Di rakaat terakhir shalat witir yang kulakukan,,,terselip sedikit pemikiran tentang mba2 dan mas2 tki yang pernah kutemui selama di Taiwan ini. Selesai salam,,,air mata pun menetes. Kupikir dan terus kupikir, apa yang sebenarnya menjadi landasan terbersitnya pemikiran itu...ternyata "doa".
Aku lupa untuk mendoakan mereka...

Ya Rabb...egois sekali diri ini...

Selama ini hanya doa untuk diri sendiri, keluarga dan orang2 dekat saja yang kulantunkan.
Mana untuk orang2 yang telah menjadi target dakwah ku? Mana doa untuk orang2 yang mungkin bisa membawa ku ke Syurga NYA? Mana doa untuk orang2 yang memang membutuhkan doa agar selalu dirangkul Allah? Mana? Mana?

Ya Rabb...sombong sekali diri ini..

Sempat terlintas dalam pikiran bahwa, mba2 dan mas2 TKI sudah memilih jalannya sendiri, sehingga mungkin kita tidak bisa masuk dan menggenggam tangan mereka untuk berjalan bersama. Sungguh, pikiran itu telah membuatku melupakan mereka untuk kumasukkan dalam daftar orang2 yang kudoakan. Astaghfirullah...

Ya Rabb...kikir sekali diri ini...

Kikir untuk malas mendoakan mereka agar bisa menjadi barisan orang2 yang diikutkan dalam syurga. Mereka bukan orang2 yang bodoh apalagi tidak berperasaan. Merekalah orang2 yang siap menerima "Cahaya", ketika kita tidak lepas merangkul, mengiringi, dan melantunkan doa. Mereka butuh....sangat butuh...

Ya Rabb...hina sekali diri ini...

Hina karena pernah menganggap mereka lebih hina. Tidak!!! Allah lebih tau mana yang lebih hina. Mungkin saja diriku yang lebih hina, karena merasa lebih berharga. Tidak!!! Allah tidak menganggap hinanya manusia hanya karena status pendidikan. Apalagi status sosial

Ya Rabb...Rangkul dan genggamlah kami selalu hingga sampai di pemberhentian terakhir kami

Hanya itu yang bisa kulantunkan untuk menebus rasa bersalah ini. Mba2...Mas2...maafkan saya...maafkan saya...maafkan saya...

Allahu Rabbuna...Lindungi mereka...Lindungilah orang2 yang pernah aku kenal dan mungkin pernah kulupakan...Sambungkanlah ikatan hati kami kembali jika memang pernah terputus.

Allahu Rabbul 'alamin...ingatkanlah kami...iringi selalu langkah2 kami, agar kami tidak salah arah...

Allahu Rabbuna...Hanya Engkau yang bisa menghapus air mata kesedihan kami...Hanya dengan Ridho-Mu...hanya dengan Ridho-Mu...

_aamiin_

Monday, January 25, 2010

Lagi...lagi...dan lagi...sabaaaaaaaaaar...terus...

Sekian kali aku menanyakan hal yang sama padanya...fiuuh....dan dia cuma bilang "nanti ya, insya allah..."
Dulu,,saya g pernah terpikirkan apapun ketika memutuskan utk bilang "ok"...1 bulan setelah aku bilang "ok" harusnya dia memenuhi janjinya. Tapi berhubung aku cabut ke taiwan,,,akhirnya kumaafkan. 3 bulan berlalu, 4 bulan,,,sampai 6 bulan. akhirnya kutanyakan lagi. "kapan akh?" dia cuma bilang "aduh, afwan...kemarin kepake karena ibu dan adik membutuhkan" hmm...okelah...
"tapi setengahnya masih ada kan?".."masih kok". "ok, tolong dikembalikan.sisanya tolong dicicil"
"ok"

8 bulan, aku tanya lagi...jawaban yang kudapat pun masih sama. "nanti ya"..."ok" 10 bulan aku tanya lagi...jawabannya masih sama, tapi dengan sedikit embelan "afwan ya, nanti, sekarang saya persiapan dulu utk biaya nikah saya"..."oke, semoga barokah" jawabku. 1 tahun kutanya lagi..jawabannya sedikit meyakinkan "oke ukh, akhir tahun 2009 saya selesaikan. emang butuh banget ya?" "ok, akhir 2009 ya...iya saya butuh", "ok, ukh. skrg sedang saya usahakan ke penyimpanan..istri saya juga sudah tau ttg ini" .. "ok, moga dimudahkan"....

1 tahun beberapa bulan kutanyakan lagi,,,"gmn? udah bisa?" "afwan ukh,,masih blm. ternyata susah ya ngurusnya.." jawabnya. "oo gitu...kl pelan2 aja gmn? bisa kan?" "insya allah ukh,,,tiap bulan pelan2...afwan ya...saya janji akhir 2009 selesai". "OK, moga dimudahkan ya.."
bulan berikutnya, dia pun memenuhi janjinya, tepat di bulan terakhir 2009, walau belum semuanya selesai, baru sekitar 1 persen dari semuanya.

Hari ini kutanyakan lagi, "gmn akh? sebelum saya lulus, bisa selesai ga ya? khawatir nanti ortu saya tau...bisa berabe", "emang eti kapan pulang ke indo?", "insya allah juli akh", "o gitu...mudah2an bisa ya...doakan aja, saya g bisa janji siih"
wekkksssssssss....whaaaat??? kenapa jawabannya jadi begini "saya g bisa janji sih"..apa??

astaghfirullah....kudu sabar ini dah...pernah ku ceritakan hal ini ke beberapa tmn saya, dan salah satu guruku. rata2 menjawab "yaah..memang begitu. tapi harusnya, dia menunaikan kewajibannya dulu dibandingkan keinginan dia pribadi"
guruku memberikan tanggapan "yaa...begitulah. dulu saya juga pernah dapet kasus yang sama. dan sampai sekarng g selesai2...dah hampir puluhan tahun. padahal "saudara" lho..."

ya Rabb...semoga Kau bisa memberikan kemudahan padanya utk menunaikan kewajibannya, dan memudahkan semua urusan kami...aamiin...

*__________*

Tuesday, January 19, 2010

^_________^

Lama g buka blog, begitu buka blog lagi, ternyata lupa passwordnya...*hadoh..hadoh..payah*...tapi akhirnya bisa juga. Awalnya sempat ragu, alamat e-mailnya bener ga ya? hahay...*krn ada beberapa account yeuh...*

Lagi pengen buka blog, dan nulis2 lagi yang ada di kepala saat ini. Ternyata lama juga ya, g numpahin sebagian isi kepala ke sini..*krn emang mikir2 dulu apa yang mau ditumpahin, saking banyak nya isi. kl ditumpahin semua...wedeeew...bisa gaswat dunia pemancingan*

Satu per satu isi kepala yang semrawut bisa diluruskan juga, walaupun sempat bingung meluruskannya. Kadang, pengen langsung diputuskan saja yang semrawut itu....tapiiii...kok rasanya g bijak ya. Tinggal dilurusin aja...sebenernya g susah..asaaal...sabar....

Dulu pernah belajar di satu bimbingan belajar (waktu getol2nya persaingan SPMB). Banyak hal yang didapat sebenernya *tapi lah kok yang diinget sampe sekarang cuma 1....* wkwkwkwkwk...yaaah..daripada g ada yang diinget...lumayan juga....

1 hal, tapi sangat bermakna dan berguna. Makanya diaplikasikan sampe sekarang.
"senyum" sebelum melakukan apapun *weitss...pastinya sblm senyum bismillah dulu ndro :D*. Yup, senyum...ternyata makin lebar senyum...jalan utk menyelesaikan masalah semakin terbuka lebar...hihihi...*pengalaman pribadi*. Dulu, guru di bimbel itu sering bilang, "sebelum mengerjakan soal,,,senyum aja dulu. masalah bisa atau nggak nya ngerjain itu soal..yang penting senyum...^_^"...ternyata benul!!! sampe sekarang, kl mau menghadapi soal, apapun itu, pasti senyum...setelah itu,,,kerjakan!!!

Gak cuma dalam ujian aku aplikasikan pelajaran itu. Di kehidupan nyata,,,ternyata bisa berhasil juga. Saat ada masalah, senyum dulu...baru berpikir, cari cara utk meluruskan masalah. Hmm...mungkin tiap orang berbeda2 langkah awal dalam meluruskan masalahnya itu. Tapi,,,mungkin juga...mencoba senyum dalam menghadapi masalah, g ada salahnya kan?

jadi inget lirik nasyid jadul "Senyum dong Fren..." jangan cemberut aje...^______^

Thursday, October 15, 2009

Terlalu

Hari senin kemarin, aku mengikuti tutoring chinese. Kali ini yang menjadi Lao shi-nya beda dengan semester2 yang lalu. Pengajarannya beda? pasti!! beda orang, beda cara ngajarnya laah..Semester ini, tutorial nya bareng anak2 Thailand, dimana cuma aku yang dari Indo sendiri. hmm...kebayang laaah...gmn rasanya...^_^

Yang jelas, di kelas yang krmn, kami membicarakan tentang warna dan baju. Ngomong2 soal baju, yang menjadi topik pembicaan kami adalah tentang seragam sekolah(Xiao Fu). Mulai dari warna, terus panjang dan pendeknya. Di thailand ternyata seragam sekolah sama seperti di Indo. Yang membedakan cuma bet (alias nama sekolahnya), yaaa...mirip di Indo laah. Di Thailand ternyata punya peraturan yang sama utk masalah bawahan, misalnya rok sekolah yang gak boleh kurang dari selutut, minimal selutut. Malah harus melebihi. Alasannya karena "gak sopan" ktnya buat orang2 Thailand. hmm....hampir sama ya, ky di Indo. Setelah semuanya menjelaskan ttg seragam sekolah di masing2 negara (Indo&Thai), Lao shi menganggap aneh krn anggapan kita ttg seragam sekolah sama.

Beda dengan di Taiwan, seragam sekolah buat anak2 perempuannya malah disuruh kurang dari selutut, bahkan mendekati "...." mereka...hmmm, lebih aneh mana coba. heran!!!

Monday, August 31, 2009

Dimana imanmu dan kemana akhlakmu

Dapet artikel bagus dari tetangga sebelah, jadi tak copy wae kesini...^_^

Dimana imanmu dan kemana akhlakmu?

Ikhwah, kita adalah dai sebelum sesuatu, dan kita juga adalah para penggiat kebaikan. Bahwa surga adalah kesenangan yang sesungguhnya, kita pun paham. Kita juga mengetahui bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Maka sudah sepantasnya bagi kita untuk memiliki akhlak yang baik. Ya, dakwah tidak cuma bisa dikerjakan dengan lisan, jauh lebih penting dan utama dakwah dengan menggunakan perbuatan, karena itu Ikhwah, jadilah orang yang dengan diamnya akan menentramkan, yang ketika bicara menyejukkan orang yang mendengarnya, dan yang nasehat-nasehatnya menyelamatkan orang lain, baik di dunia maupun di akhirat. Itu semua bisa kita lakukan ketika kita memiliki akhlak yang baik.

Bahwa kemenangan Islam akan tiba itu adalah janji allah akan tetapi Allah tidak akan meletakkan sesuatu yang bukan pada tempatnya dan tidak akan pernah memberikan kemenangan pada orang yang malas dan tidak bersungguh-sungguh. Ibnu al Qayyim mengatakan, kemenangan dan dukungan Allah hanyalah diberikan kepada orang-orang yang memiliki keimanan dan kepribadian (syahsiyyah islamiyyah) paripurna. Sebagai gambaran adalah bagaimana ketika perang badar terjadi, Rasulullah dan kaum muslimin saat itu dari segi senjata dan jumlah kalah jauh dibanding kaum kafir, tetapi Allah memberikan bantuan dengan mendatangkan malaikat secara bergelombang. Kalau saat itu kaum muslimin yang berperang tidak beriman dan tidak berakhlak baik, akankah malaikat itu akan diperbantukan olehNya? “(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankanNya bagimu : ‘Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut’ (QS. Al Anfaal : 9). Allah juga berfirman dalam QS Al Shaff : 14, yang artinya “Maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang”. Ikhwah sebagai Dai, pendakwah agama, serta penyeru kebaikan, selain memilik akhlak yang baik juga haruslah memiliki modal keimanan dan ketakwaan yang kuat dalam memikul beban dan tantangan dakwah yang semakin berat. Beban berat itu tidak akan bisa dipikul oleh orang sembarangan karena Allah akan memilih orang-orang yang memiliki kondisi keimanan yang baik untuk melanjutkan dakwah RasulNya. Cukuplah dua ayat di atas menjadi pengetahuan bagi kita bahwa Allah akan menolong dan memenangkan orang-orang yang beriman.

Ikhwah, mari merenung, sejauh ini bagaimana dengan kondisi keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah, bagaimana akhlak kita dalam kehidupan sehari-hari. Astaghfirullah. Bagaimana Allah akan menolong dan memenangkan dakwah kita ketika kita tidak beriman dan berakhlak baik, bagaimana dakwah kita akan diterima oleh orang jika kita adalah penggiat kemaksiatan. Astaghfirullah. Ikhwah, maka benarlah ketika Umar bin khattab menulis surat kepada Sa’ad bin Abi Waqqash beserta para tentaranya, bahwa kita dimenangkan karena keutamaan kita dan bukan karena kekuatan kita. Karena tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan Allah SWT. Pantas pula ketika, Fudloil bin Iyadl menasehati para mujahidinnya untuk bertaubat karena taubat itu mampu menolak bahaya yang tidak bisa ditolak oleh pedang-pedang kamu. Semoga Allah masih menganugerahkan rasa takut kepada kita, yaitu takut jika taat dan amal kita tidak diterimaNya, takut ketika dosa kita tidak diampuni, dan takut ketika iman dihilangkan dari diri kita. Wallahu a’lam bis showab.